Rabu, Juni 24, 2009

STOP KADRT !!!!!

Akhir - akhir ini liat berita isinya banyak banget tentang KDRT, ada yang tentang Cici Paramida, Manohara, ada juga kasus istrinya seorang jaksa senior kejagung yang mengalami KDRT,,,
Tadi siang waktu baru pulang ke rumah, pas liat berita, eh ada lagi kasus KDRT. kali ini di Padang kejadiannya. seorang bapa menganiaya anak perempuannya. Anaknya ini remaja belasan tahun, bisa dibilang ABG lah. Waktu kejadian, ibunya lagi pergi keluar sama kedua adiknya. nah di rumah cuma ada si korban dan bapanya. Si korban ini mau izin maen keluar malem itu. Kayanya buat pergi ma temen- temennya. Taunya bapanya marah, trus ngehajar anak cewenya ini dengan helm.
Anak perempuannya dihajar dibagian muka dan kepala menggunakan helm sampai berlumuran darah. Trus anaknya ini lari keluar rumah untuk minta tolong. Warga sekitar dan Pak RW yang melihat keadaan korban yag berlumuran darah di wajah, tangan dan pakaiannya segera membawa korban ke rumah sakit. Beberapa saat kemudian ibunya baru datang ke rumah sakit sambil menangis-nangis melihat keadaan anaknya. Saat ditanya oleh beberapa repoter TV, si anak masih berbaring di tempat tidur rumah sakit sementara para suster membersihkan darah yang menempel di tangan dan wajah anak perempuan ini. Hingga kini korban masih trauma untuk kembali ke rumahnya karena kejadian pemukulan oleh ayahnya ini. Gw ga habis pikir, kenapa suami, atau bapa yang merupakan orang - orang terdekat dalam keluarga justru tega untuk melakukan kekerasan terhadap anak atau istrinya. Kalo mau marah kenapa engga diucapin lewat mulut aja, bukannya malah pake kekerasan.
Ga kebayang gimana jadinya anak-anak yang dibesarkan dengan budaya premanisme dari dalam lingkungan keluarganya sendiri. Orang tua yang seharusnya menjadi contoh malah mengajarkan perilaku buruk terhadap anak-anaknya.
Bagaimana perasaan seorang anak yang melihat ibunya dipukuli oleh ayahnya sendiri. Dimana seorang ayah seharusnya menjadi sosok pelindung dalam keluarga. Atau bahkan saat si anak yang merasakan pukulan dari ayahnya. Mungkin memang kekerasan tidak selalu dilakukan oleh ayah tapi ibu pun juga mungkin bisa melakukan KDRT. Tapi dari kebanyakan kejadian yang terjadi, sosok si suami / ayah inilah yang melakukan KDRT. Apakah saat melakukan kekerasan pada anak atau istrinya, pelaku tidak merasa kasihan?? Apakah tidak ada rasa kasih sayang dari sebuah keluarga???
Akhir -akhir ini banyaknya kasus KDRT yang didengar / dilihat melalui media mungkin dikarenakan saat ini kaum wanita sudah mulai berani untuk melaporkan kekerasan yang diterimanya dalam rumah tangga ke pihak berwajib. Sedangkan dulu para istri merasa kekerasan dalam rumah tangga merupakan aib yang harus disembunyikan untuk menjaga nama baik keluarga.

Kadang perspektif orang terhadap KDRT hanya terpaku pada kekerasan secara fisik. Padahal kekerasan yang terjadi juga bisa secara verbal. Misalkan seorang suami menghina istrinya dengan kata2 yang merendahkan, membuat istrinya sepeti tidak mempunyai harga diri didepan suaminya. Bekas kekerasan ini mungkin tidak akan terlihat secara fisik namun tetap saja akan berdampak pada mental / batin istrinya.
Dan yang sering tidak disadari oleh si suami saat merendahkan istrinya, dia tidak menyadari bahwa anaknya akan melihat kejadian itu. Dan akan berdampak pula pada mental anak itu saat dewasa.
Bisa saja anak perempuan yang melihat ibunya sering diperlakukan tidak baik oleh ayahnya saat dewasa menjadi benci pada lelaki dan mungkin akan lebih tertarik untuk menyukai perempuan juga. Atau anak laki-laki bisa juga saat sudah berkeluarga nanti juga akan meniru sikap ayahnya.

Semoga orang-orang lebih sabar dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Keluarga itu berharga, jangan sampai malah diperlakukan dengan tidak baik padahal seharusnya saling menjaga. Jangan sampai waktu keluarga itu sudah tidak ada atau sudah terpecah baru sadar apa yang dimiliki waktu hal itu udah ga ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar